June 9, 2012

Pacaran dengan Stevani Widjaja 2




Lombok, we're in love
                Hidup ini lebih enak dijalani kalau terbagi-bagi per tri-semester, bukan semester. Hell, kalau pemerintah sekarang mengganti sistem sekolah dengan semester, padahal selalu ada mid-semester juga ditengah-tengahnya. Apa pula bedanya?
                Sekarang saya sama Vani sudah di tengah-tengah tri-semester pertama. Yah, baru sebentar saja kami melihat satu sama lain. Kesebentaran yang kami jalani ini rasa-rasanya akan menjadi lama nantinya. Peduli amat kalau orang bilang kami masih SMA dan masih kecil, yang penting kami sekarang sedang berjuang.
                Terlalu cepat memang, harus saya akui, untuk berkomitmen dengan satu orang. Tapi mau bagaimana lagi, ini sudah pilihan hidup yang saya jalani. Kalau saya ingkari, mungkin saya akan terkutuk.
                Dalam dua bulan ini kami sudah saling memberitahu begitu banyak hal. Kebanyakan adalah hal-hal yang sepele. Kata kepala sekolah saya, hal-hal sepele itu bukan hal-hal yang tidak perlu. Itu justru adalah hal-hal kecil yang perlu diperhatikan, karena hal-hal kecil itu nantinya akan membangun satu hal besar. Kesepelean yang seringkali kami bicarakan sedang membangun sebuah hal yang besar bernama relasi.
                Selama ini kami sudah mulai sedikit-sedikit bertengkar kecil soal hal yang sepele. Biasanya saya yang mulai. Saya bukannya perfeksionis juga, hanya saja agak banyak maunya. Sebenarnya beberapa kali bisa dikatakan terlalu banyak.
                Harus saya akui juga, dalam waktu dua bulan lebih ini sudah banyak sekali kemajuan yang kami alami. Dulu pertama sekali kami tidak bisa duduk diam bicara dan bertatap wajah, sekarang lama-lama bisa. Ada beberapa hal lagi yang saya simpan sendiri dan bukan untuk konsumsi publik.
                Kira-kira beginilah setelah dua bulan. Belum terlalu banyak cerita. Kami akan membuatnya terus tiap hari, saya yang akan menulisnya. :)