Lombok, we're in love |
Sekarang saya sama Vani sudah di
tengah-tengah tri-semester pertama. Yah, baru sebentar saja kami melihat satu
sama lain. Kesebentaran yang kami jalani ini rasa-rasanya akan menjadi lama nantinya.
Peduli amat kalau orang bilang kami
masih SMA dan masih kecil, yang penting kami sekarang sedang berjuang.
Terlalu cepat memang, harus saya
akui, untuk berkomitmen dengan satu orang. Tapi mau bagaimana lagi, ini sudah
pilihan hidup yang saya jalani. Kalau saya ingkari, mungkin saya akan terkutuk.
Dalam dua bulan ini kami sudah
saling memberitahu begitu banyak hal. Kebanyakan adalah hal-hal yang sepele.
Kata kepala sekolah saya, hal-hal sepele itu bukan hal-hal yang tidak perlu.
Itu justru adalah hal-hal kecil yang perlu diperhatikan, karena hal-hal kecil
itu nantinya akan membangun satu hal besar. Kesepelean yang seringkali kami
bicarakan sedang membangun sebuah hal yang besar bernama relasi.
Selama ini kami sudah mulai sedikit-sedikit
bertengkar kecil soal hal yang sepele. Biasanya saya yang mulai. Saya bukannya
perfeksionis juga, hanya saja agak banyak maunya. Sebenarnya beberapa kali bisa
dikatakan terlalu banyak.
Harus saya akui juga, dalam
waktu dua bulan lebih ini sudah banyak sekali kemajuan yang kami alami. Dulu
pertama sekali kami tidak bisa duduk diam bicara dan bertatap wajah, sekarang
lama-lama bisa. Ada beberapa hal lagi yang saya simpan sendiri dan bukan untuk
konsumsi publik.
Kira-kira beginilah setelah dua
bulan. Belum terlalu banyak cerita. Kami akan membuatnya terus tiap hari, saya
yang akan menulisnya. :)