September 29, 2013

Dua Bulan

                Sudah dua bulan. Mendengar “Susah banget sih contact lu? Gimana caranya?”; “Trus gue nanti contact lu gimana?”; “Ha? Hilang lagi? Wah, kacau banget lu.”. Sudah dua bulan. Menghilang dari dunia sosial yang begitu mudah. Sudah dua bulan. Jadi hantu dan bayang-bayang keramaian dunia maya.
                “Engga sih, ga nyesel sama sekali.” “Yakin? Bukannya pasti akan banyak momen menulis yang gemilang di tengah jalan, begitu?” “Engga juga, jarang. Dalam waktu dua bulan yang sudah lewat, paling cuma ada berapa ide. Itu juga ga yakin jadi semua.”

                Tidak hanya jadi bayangan dunia maya saja, bayangan dari hobi dan kebutuhan sendiri itu lebih parah lagi. Tidak terlalu sulit melewati ini semua. Laptop HP mini, yang sudah melayani kebutuhan gue lebih lama, dengan setia mendukung dalam segala hal. Hanya saja, tidak dalam segi portable.

                Sudah dua bulan. Kalau kamu tau game “Plants vs Zombies” ada satu level di bagian puzzles yang namanya “Invisighost”. Rasanya seperti itu kira-kira. Selama dua bulan.

                Selama dua bulan. Paling sering bilang “Abang pinjem HPnya ya” ke sepupu gue yang masih 9 tahun dan udah punya Blackberry Onyx. Beberapa kali kasih nomor HP itu ke orang, padahal bukan milik sendiri. Padahal, apalah pula salahnya memberi alamat e-mail? Udah zaman modern ‘kan ini? Itu yang terpikir dalam benak.

                Akhirnya, memang karena tuntutan zaman, gue berencana beli HP baru. Membuat janji pada diri sendiri, pokoknya harus ada HP sebelum bulan Oktober. Bukan karena rasa malu, tapi karena kebutuhan. Bukan karena anak zaman dan mengikuti kebutuhan zaman, karena di dalam diri ada ego dan ego mengatakan, “Saya butuh HP!”.

                Dua hari sebelum Oktober. Gue membuat keputusan. Ini HP baru. Setelah dua bulan. Sekarang itu dua hari sebelum Oktober, hari setelah dua bulan. Menyenangkan sekali rasanya. Kembali berhubungan dengan alam maya.



 *Ditulis masih sambil dulanan HP baru.

September 4, 2013

Stop Populating, Please

                The fact that this world never really need this much human, make me feel appropriate to say that death is a celebration of life. One thing I know of being an Indonesian, death of (mostly) old people are celebrated by many tribes. One among all is one of my own tribe (since I have so many in one blood), Batak.  I, myself, feel so happy when my grandma was dead. If you’re imagining happy like when I watch Chelsea won the Champions League, then you’re wrong. I’m happy because I feel relieved.  This world not just need a space, but really need a big space. I know that 9 billion people in the world feels too much because they stuck in big towns where everything is there to be work with. Nobody wants to live in a forest, abandoned from a great life called the internet.
Transmigration is an old idea, a very old idea. A good idea now is don’t fuck and stop making kids.
All I’m saying is to you married legally people, an experience to have a kid is overrated, and unmarried illegal pregnant ladies, just stop fucking with your boyfriend and runaway before he makes you pregnant again.
One other program that is also old and overrated is (in our country) “keluarga berencana” or “Planned Family” (not sure of the literal translation, not googled btw). If by “planned” the government mean programming your sex to make one best kid you could possibly have and educate them to be good human being that this world needs, then it would work.

Please just remember these words: One is more than enough, people. Because enough is what you already have with your couple. 

September 3, 2013

Iklan-iklan

Setiap duduk seringkali sedang berusaha menutup

Banyak orang berkata hal ini mengganggu
Membuat yang seharusnya dilihat menjadi tertutup
Pemandangan menjadi tidak karuan
Kapitalisme! Pendorong konsumerisme!

Sebagian orang lain berkata inilah sumber pendapatan
Klien bahagia, uang saya banyak
Tidak ada yang tersakiti juga
Menurutmu baju kita beli dari uang apa?

Pro-kontra sudah biasa memang
Dan yang ini memang tak bisa dihalangi

Sebentar lagi, perederan jamur sudah kalah
Akan begitu banyak orang hidup bergantung dengan ini
Hal yang menjadi akselerasi roda pasar
Semakin menyenangkan, semakin sukses
Namun sedikit jamur yang menyenangkan

Menjadi bagian dari hal ini yang membuat orang maklum
Sisanya, hanya menjadi mangsa-mangsa empuk
Jangan lagi salah mengira
Atau berusaha menduga-duga
Karena tidak ada yang tidak menjadi mangsa


Mufasa saja tahu, kita semua akan saling makan