Seminggu
sudah tinggal di Bekasi, sebuah tempat sub-urban yang banyak pabriknya. Tidak beda jauh dengan
lingkungan rumah, hanya lubang-lubang di jalannya aja yang lebih banyak. Di
sini tinggal bersama dua anak kecil, ibu mereka, dan bibi yang sudah tua dan
buta huruf. Lumayan, tidak buruk sama sekali. Makan, main playstation, tidur, dan mengurus dua anak kecil itu adalah kegiatan
yang terjadi selama satu minggu ini. Rasanya seperti terisolasi dari luar.
Kehidupan
yang benar-benar berbeda selama satu minggu ini, kehidupan seorang baby sitter. Kalau ada yang suka nonton
serial Amerika dan kebetulan mengetahui serial Melissa and Joey, pasti mengerti kalau saya kira-kira ada di posisi
Joey. Hanya saja, anak-anak yang diurus Joey lebih besar.
Liburan yang cukup menyenangkan. Anehnya,
makan-tidur seperti ini pun tidak membuat saya makin gemuk. Selama dua minggu
sama sekali tidak berolahraga. Mungkin esok hari akan bermain tenis. Impian gue
untuk jadi gemuk dan kekar tertunda jadwalnya selama dua minggu. Tidak berasa,
kehilangan HP saja membuat rencana hidup bergeser begitu besar. Ditambah lagi
dengan tidak bersekolah.
Untuk
sementara saya pikir hidup akan agak kacau. Meninggalkan banyak kegiatan,
komunitas dan hal-hal penting seperti keinginan untuk potong rambut selama dua
minggu sudah terlalu lama dan terlalu banyak yang terlewatkan untuk anak
jalanan macam gue. Walaupun, sekali lagi, harus tetap berterima kasih pada
teknologi sosial media yang membantu memonitor dari jauh.
Ya
hidup ini akan kacau terus kalau selalu mengeluh. Gue seneng bisa berada di
antara dua sepupu yang banyak makan dan sering bertengkar. Mereka memberi
kebahagiaan dengan cara yang berlainan, setidaknya berlainan dengan kombinasi
yang bagus. Yang lebih tua itu anak yang kurus, lebih coklat dari yang muda dan
agak seperti perempuan, misalnya bawel dan suka marah sambil teriak-teriak. Dia
memberikan peran besar dalam menemani gue nonton TV. Dia bisa mengikuti
serial-serial yang saya tonton dan tidak disangka-sangka dia juga mengikuti E!,
khususnya sejauh hari ini saya tau dia mengikuti Giuliana and Bill. Saat gue sedang tidak menonton, yang lebih muda,
dan lebih gendut, serta lebih putih dan jauh lebih pecicilan, menemani gue main
bola di playstation.
Saat
makan adalah saat yang paling tidak menyenangkan bagi yang tidak makan, namun
berada di sekitar mereka saat mereka makan. Waktu gue makan dan posisi duduknya
berada di antara mereka berdua, mereka akan makan dengan tenang seperti
biasanya. Di waktu yang lain, ketika saya sudah makan atau belum ingin makan,
mereka akan makan dengan sangat lama. Yang mereka lakukan adalah antara ngobrol
mengenai game dan film, atau
bertengkar. Si adik yang biasanya menggoda kakaknya sehingga si kakak marah.
Kegiatan
seperti ini yang gue hadapi selama satu minggu. Merepotkan? Hm, tidak juga.
Menyenangkan? Bisa dikatakan demikian. Andai saja ada satu lagi sepupu gue yang
selalu bersama dari kecil, maka kami berempat akan meledakan rumah ini hanya
dalam satu hari saja, maksudnya membuat porak poranda yang seru.
Hidup
bersama keluarga itu berkah. Kalau ngomongin berkah di bulan Ramadhan begini,
mungkin bisa dikatakan ini berkah yang besar.