June 14, 2012

Hilang Laptop Satu Hari


                Satu malam saja bisa tak tenang kalau tak bersama. Barang inilah belahan jiwaku yang satu lagi (setelah Stevani Widjaja, tentu saja). Laptop ini bukan hanya alat untuk nonton film, atau denger musik, atau kerja, atau internetan, tapi laptop ini juga satu-satunya alat yang nyaman digunakan untuk berkomunikasi dengan segenap makhluk di jagat raya (dan sekali lagi, terutama pacar).
                Selalu saja karena ulah saya yang bodoh, laptop saya bisa tertinggal di dalam mobil teman saya. Jadi intinya, kejadian-kejadian itu di luar perencanaan saya untuk hari itu. Akhirnya mau tidak mau saya harus merelaka sisa hari saya tanpa sang laptop.
                Ini mungkin cerita yang tidak penting, tetapi saya belajar satu hal dari kejadian ini. Saya belajar bagaimana saya tidak boleh terikat kepada satu hal, apalagi sebuah barang. Tadinya, saya hampir tidak mood lagi untuk ngobrol sama pacar saya. Tapi, saya pikir bodoh juga meresikokan relasi hanya karena sedih tak ada laptop.
                Mungkin yang kalian bayangkan akan saya kehilangan laptop sehari biasa saja, tapi seperti yang saya katakan, saya agak lebay untuk satu hal ini. Bisa kehilangan semangat. Setengah dari hidup ada di sini, rasanya.
                Sekali lagi, atas kejadian ini saya belajar untuk tidak menjadikan laptop sebagai berhala saya. Berhala yang mengganggu relasi dengan Tuhan, orangtua, teman, pacar, dan makhluk lainnya yang sering menghinggapi saya. Cheers!