August 19, 2011

Hati-hati sakit hati..!!

                Sakit hati itu sangat sakit. Kita hampir tidak bisa mengerjakan apapun karenanya. Lebih sakit dari pada sakit gigi, lebih mematikan dari pada sakit kanker, lebih menusuk dari pada panah. Sakit hati bisa membawamu ke pengealaman yang lebih mengerikan dari pada vonis HIV, rasanya seperti mencicipi setengah rasanya neraka. Seolah-olah tidak ada lagi orang yang bisa kamu peluk saat itu. Kehadiran seorang teman tetap tidak akan membuatmu bahagia saat itu, kecuali si ‘dia’ kembali kepada hangat pelukmu. Napasmu akan terasa memberat, jantung berdegup kencang, dan kepala pusing. Matamu akan sembab karena tangisan. Suaramu akan serak. Badanmu akan kaku seluruhnya. Tidak bisa berpikir menggunakan akal sehat.
                Dugaan-dugaan tidak masuk akal mulai muncul. Pikiran-pikiran jahat mengalir didalam otakmu. Keinginan dan hasrat untuk mencabut nyawa membesar. Atau bahkan lebih kacau lagi, kamu ingin mencabut nyawa orang yang menyakiti hatimu. Kamu akan memporak-porandakan sekitarmu untuk menutupi kenyataan bahwa kamu sedang sakit hati. Melampiaskan semua kemarahan pada teman-temanmu atau seisi rumahmu. Sedih sendiri.
                Inilah sakit hati. Ini akibat dari berpacaran. Akibat mempercayai orang yang ternyata tidak bisa dipercaya. Saya tidak bilang jangan berpacaran, saya tidak menakut-nakuti kalian mengenai mempercayai orang. Saya hanya mempersiapkan kalian, supaya nanti ketika kalian sakit hati, kalian siap menghadapinya dan tidak melakukan hal-hal bodoh. Agar kalian sadar, bahwa masih banyak hal yang masih bisa dilakukan setelah itu. Masih banyak orang yang mau menjadi pacarmu. Pendeta saya sekali waktu berkata ‘Kalau patah hati jangan gila.. tetapi lagi’.
                Siapkah kamu menghadapi hal ini? Punya nyalikah kamu? Inilah dunia yang pahit. Dunia menawarkan cinta dan kepercayaan, tetapi seiring berjalannya waktu kamu akan bisa membedakan mana yang bisa dipercaya mana yang tidak, walaupun harus dengan cara sakit hati.
                Saran saya, sakit hati jangan disimpan. Teman baik saya pernah berkata ‘Mendingan lu tonjok muka itu orang trus lu minta maaf, daripada kesel disimpen di hati’. Tetapi, menurut saya lebih baik, hatik-hati percaya orang, hati-hati pilih pacar, jadi lebih tenang. Mencegah itu lebih baik dari pada mengobati, apalagi urusan sakit hati. Pahit!