Setelah
berusaha untuk menulis kembali, halangan langsung datang. Sangat berat untuk
dilalui. Sudah ada 3 draft yang saya
tulis untuk di-post dan masih
tersimpan baik di my document. Luburan
memang tantangan tersulit. Membuat malas merajalela dan main menjadi sangat
mengayikkan.
Blackberry
yang hilang juga sempat membuat frustasi. Akhirnya terjebak di rumah dan tidak
bisa keluar. Memang aneh sekali kejadian Blackberry yang hilang ini. Biar saya
ceritakan. Saya tiba di rumah tante saya, sepulang dari Bandung. Lalu saya
pergi ke atas untuk ke kamar mandi, sambil membawa Blackberry, lalu saya turun
lagi kebawah (masih dengan memegang Blackberry) dan berdiri di dapur. Suasana
sedang sibuk karena hujan turun deras dan ada banjir di depan rumah yang harus
dihalangi. Setelah itu, saya lupa di mana Blackberry itu saya letakkan dan
sampai hari ini masih dicari.
Mengerikan
sekali apa yang terjadi di sekitar saya. Apakah benar ini setan yang menggoda
atau hal lain, tapi apapun itu, saya sepertinya tidak penuh persiapan
menghadapinya.
Mempunyai
waktu sendiri untuk menulis juga adalah hal yang sulit. Bukan karena berada di
tempat yang ramai, tetapi karena sudah ada dunia maya, Facebook dan Twitter
membuat kepala menjadi ramai. Selalu terjatuh dan akhirnya terus menerus scroll ke bawah untuk melihat post atau tweet orang lain.
Akhirnya,
hanya curhat semacam ini yang keluar dari kepala. Saya pikir, ini semua bisa
jadi pelajaran. Untuk menulis itu dibutuhkan tekad dan juga waktu untuk
sendiri. Sebisa mungkin matikan internet, taruh jauh2 smartphone (sebisa
mungkin dibuat agar LED tidak menyala, karena itu akan menarik mata sehingga
tangan rasanya ingin mengambil), dan jangan nyalakan musik keras-keras. Otak
harus bekerja dengan lancar dan jari-jari harus mengetik dengan cepat.
Setelah
ini, saya masih belum bisa janji kalau post
yang keluar selanjutnya bukan hanya sekedar curhat. Ada 3 draft yang menanti, tapi belum tau kapan
saya berniat untuk melanjutkan.