April 2, 2012

Indonesiaku Kacau

                “Indonesia kacau” begitu kata banyak orang. Saya orang yang juga bilang itu. Saya ini orang Indonesia, saya belajar mengenai Indonesia, saya cinta negara ini. Dan saya masih bilang itu.
                Biasanya, kalau sudah cinta, apapun yang kacau pasti akan ditutup-tutupi dengan hal yang bagus agar masih terlihat, atau terdengar, atau terasa bagus. Tapi itu justru cinta yang tidak jujur. Kristus mati di atas kayu salib menunjukkan dua hal yang sangat jelas kepada manusia, yaitu manusia adalah makhluk yang sangat berdosa, tetapi juga makhluk yang paling dikasihi Allah di seluruh alam semesta ini.
                Kita semua, orang Indonesia, tahu betapa kacaunya Indonesia. Tidak bisa dipungkiri lagi. Seluruh dunia sudah tahu. Mulai dari hal yang sepele, macam sepakbola dan PSSI, sampai kepada Presidennya.
                Memang, Indonesia bukan satu-satunya negara yang kacau. Masih ada banyak negara yang kacau, kok. Bahkan Amerika Serikat sekalipun.
                Pernah suatu kali, saya dan ayah saya memperdebatkan mengenai sesuatu. Kami sedang dalam obrolan makan malam dan saya bertanya, “kalau bisa pilih, papa mau tinggal di negara apa?”. Pertanyaan ini ternyata menyulut percakapan yang panjang sekali. Kami membicarakan kondisi banyak sekali negara. Ayah saya selalu membela-belakan ingin tinggal di Swiss dengan alasan itu negara di mana Johanes Calvin berkarya dalam reformasi, dan di sana tempat menyimpan uang paling aman, sampai hari ini.
                Dari percakapan kami yang panjang itu saya menarik satu kesimpulan, yaitu tidak ada negara yang benar-benar ideal. Semua negara punya masalahnya masing-masing. Ada yang berat, ada yang ringan.
                Mungkin banyak dari kita yang juga pernah memikirkan hal yang seperti saya pikirkan. Tapi lebih baik kita tidak memikirkan itu. Kita lahir di negara ini, berarti ada maksudnya. Indonesia hari ini kacau juga ada maksudnya. Apa maksudnya? Silakan cari sendiri sesuai dengan bakat dan talenta yang sudah diberikan Tuhan padamu. Dengan itu, mari kita sama-sama mengerjakan bangsa dan negara Indonesia ini agar menjai tidak kacau, atau setidaknya tidak korupsi lah.
                Jadi, tiap kali kita bilang “Indonesia Kacau!” Kita harus sadar satu hal, berarti perkerjaan kita untuk Indonesia belum cukup keras dan belum selesai.