July 17, 2013

Jadi Kreatif

Beda sekali rasanya dengan seperti waktu sekolah. Liburan memang panjang, banyak sekali yang terjadi. Hanya saja, itu semua tidak banyak terjadi dengan teman-teman bermain yang sama. Hal ini membuat kehidupan menulis menjadi membosankan. Tidak hanya saya sepertinya, teman-teman saya yang lain, yang baru lulus SMA, juga sepertinya mengalami hal yang sama. Setelah UN, mereka tidak post tulisan apapun yang baru di blog masing-masing.

Punya sekolah dan tidak adalah sesuatu yang besar bagi hidup. Setelah lulus sekolah, punya kerjaan atau tidak menjadi sesuatu yang besar bagi hidup. Karena apalah gunanya hidup kalau hanya berada di kamar, menyendiri dan bermain game. Itu sangat menyedihkan. Setidaknya, itu yang saya lakukan selama dua hari yang lalu, maka itu saya tau betapa menyedihkannya hal itu.

Terisolasi akan keadaan membuat ide tidak bisa keluar dari kepala dan bisa berdampak kematian atau kegilaan yang panjang. Itu juga menyedihkan.

Manusia harus terus bekerja. Harus terus berjalan-jalan ke luar sana. Berada di rumah bukanlah sesuatu yang menyenangkan. Tidak ada yang benar-benar menyukai hal ini. Dunia luar jauh lebih menyenangkan. Ada banyak hal yang bisa dipikirkan sampai otak mau meledak. Itu pun sebenarnya jauh lebih baik daripada tidak memikirkan apa-apa, walaupun dampak kematian dan kegilaan jangka panjangnya sama saja.

Kamar sempit. Dunia ini luas. Jakarta sempit (sekali). Sekali lagi, dunia ini luas. Sekolah tidak hanya ada di satu kota, begitu juga dengan pekerjaan, rumah, pasangan hidup dan banyak hal lainnya . Dunia sekarang ini butuh orang yang kreatif, dan untuk menjadi orang yang kreatif butuh ruang yang luas. Bukan hanya ruang secara fisik, tetapi juga secara pikiran. Sesekali bersikap egois untuk menemukan satu ide yang cemerlang, tidak memikirkan apapun atau siapapun, hanya diri dan juga ide yang brilian.

Jika itu semua membuat diri tidak memiliki banyak teman atau bahkan dimusuhi, maka berhentilah dan mulai berteman. Karena kekreatifan juga dimulai dari orang-orang di sekitar kita.



Sekedar Curhat Sebagai Penulis

                Setelah berusaha untuk menulis kembali, halangan langsung datang. Sangat berat untuk dilalui. Sudah ada 3 draft yang saya tulis untuk di-post dan masih tersimpan baik di my document. Luburan memang tantangan tersulit. Membuat malas merajalela dan main menjadi sangat mengayikkan.

                Blackberry yang hilang juga sempat membuat frustasi. Akhirnya terjebak di rumah dan tidak bisa keluar. Memang aneh sekali kejadian Blackberry yang hilang ini. Biar saya ceritakan. Saya tiba di rumah tante saya, sepulang dari Bandung. Lalu saya pergi ke atas untuk ke kamar mandi, sambil membawa Blackberry, lalu saya turun lagi kebawah (masih dengan memegang Blackberry) dan berdiri di dapur. Suasana sedang sibuk karena hujan turun deras dan ada banjir di depan rumah yang harus dihalangi. Setelah itu, saya lupa di mana Blackberry itu saya letakkan dan sampai hari ini masih dicari.

                Mengerikan sekali apa yang terjadi di sekitar saya. Apakah benar ini setan yang menggoda atau hal lain, tapi apapun itu, saya sepertinya tidak penuh persiapan menghadapinya.

                Mempunyai waktu sendiri untuk menulis juga adalah hal yang sulit. Bukan karena berada di tempat yang ramai, tetapi karena sudah ada dunia maya, Facebook dan Twitter membuat kepala menjadi ramai. Selalu terjatuh dan akhirnya terus menerus scroll ke bawah untuk melihat post atau tweet orang lain.

                Akhirnya, hanya curhat semacam ini yang keluar dari kepala. Saya pikir, ini semua bisa jadi pelajaran. Untuk menulis itu dibutuhkan tekad dan juga waktu untuk sendiri. Sebisa mungkin matikan internet, taruh jauh2 smartphone (sebisa mungkin dibuat agar LED tidak menyala, karena itu akan menarik mata sehingga tangan rasanya ingin mengambil), dan jangan nyalakan musik keras-keras. Otak harus bekerja dengan lancar dan jari-jari harus mengetik dengan cepat.

                Setelah ini, saya masih belum bisa janji kalau post yang keluar selanjutnya bukan hanya sekedar curhat. Ada 3 draft yang menanti, tapi belum tau kapan saya berniat untuk melanjutkan.  

                

July 10, 2013

Hai! Malas dan menulis kembali

                Sudah lama sekali sejak terakhir kali posting. Ada banyak sekali ide yang bersliweran keluar-masuk kepala, tapi sedikit sekali yang bisa ditulis. Kebanyakan ditulis di akun twitter. Seratus empat puluh kata yang singkat itu kadang-kadang harus diakali dengan berbagai macam cara untuk menyampaikan pikiran yang sedang terlintas tiba-tiba.

                Sulit sekali untuk saya menyimpan sendiri pikiran yang sudah terpikirkan. Rasanya sayang. Apalagi di memori manusia seperti saya yang prioritas daya ingatnya sempit (kebanyakan sudah diisi data film, artis, dan sepakbola).

                Saya sendiri akhirnya merasa bahwa kemampuan menulis saya menurun dan kemalasan saya bertambah. Sulit sekali untuk kembali disiplin setelah melepas kegiatan blogging karena ada UN, SBMPTN, SIMAK, dan yang terutama adalah karena ada liburan. Mulai bangun siang, mandi lebih siang lagi, makan pertama adalah makan siang, dsb.

                Pikiran yang kelelahan setelah dihajar tiga ujian ini pun akhirnya babak belur dan malas. Tentu saja saya tidak semudah itu menyerah. Berbagai usaha untuk kembali menulis terjadi, walaupun akhirnya gagal di tengah-tengah.

                Bukan hanya tiga ujian dan liburan saja yang membuat saya malas menulis. Terlalu sering berkomunikasi lewat messenger juga akhirnya membuat saya jadi malas. Rasanya, semua fokus pikiran sudah mengarah ke obrolan yang sedang terjadi. Pikiran-pikiran untuk ditulis hilanglah sudah. Yang ada hanya pikiran-pikiran untuk ditulis di kolom kecil beberapa messenger.

                Sebentar lagi saya (mungkin) akan masuk ke universitas. Kalaupun tidak masuk universitas, saya akan magang. Keduanya benar-benar membutuhkan keterampilan saya untuk menulis. Jadi intinya, saya akan mulai sibuk blogging lagi mulai sekarang. Karena dari sinilah disiplin menulis saya terkontrol, jumlah pembaca adalah motivasi untuk tetap menulis, dan tampilan blog yang gelap dan boring ini selalu menghibur saya.

                Semoga dengan begini, kerajinan untuk menulis (atau bahkan sebenarnya untuk bangun pagi) bertambah.

Hai!


-Ditulis di pagi hari pukul 08.58 ketika pikiran secerah matahari pagi dan mata masih segar memandang layar laptop mini ini-