@obatdemam,
Gue
sendiri tidak yakin ada alasan yang jelas dibalik nama akun twitter itu. Gahol
kok. Jangan takut jadi apapun, semua terjadi dalam pilihan lu. Gue tahu umur lu
masih menandakan bahwa lu masih di bawah perlindungan ketat orangtua, tapi dalam
beberapa tahun akan jadi jauh lebih longgar.
Kalau
mau jadi obat demam, gue tidak punya saran apa-apa selain jadi orang yang lucu.
Bekerja menyembuhkan demam ke banyak orang. Seperti apa yang kitab tebal
bersampul hitam dan ada di meja belajar lu dan gue tidak percaya lu cukup
sering membacanya, bilang hati yang gembira adalah obat.
Tetanggaan
sama lu udah tidak seperti dulu lagi. Lu makin sibuk dengan diri lu, begitu
juga gue. Kapan lagi kita sempat golden
week? Bersenang-senang, gila-gilaan, berjanji untuk tidak tidur semalaman
dan lu akhirnya tidur duluan.
Ingat
tidak foto kita berdua di belakang nisan kuburan opung? Pernah sekali waktu, waktu
gue jadiin foto ini sebagai profile
picture di Facebook, beberapa hari kemudian lu melakukan hal yang sama. Gue
yang merasa aneh, pada saat itu langsung buru-buru mengganti dengan foto yang
lain. Hahaha, masa kecil.
![]() |
Alaynya dulu dan betapa masih gendutnya dirimu, mam |
Lu sih masih punya
banyak waktu untuk bersenang-senang. Gue hanya menuliskan ini karena gue tidak
pernah tahu harus berbicara apa kalau Gue melihat mulu yang sudah penuh dengan
efek negatif hormon dan perut buncitmu itu. Gue tGuet lebih sering menahan tawa
atau malah meledakkannya di depan wajahmu daripada mengucapkan kalimat bermakna.
Hidupmu
ke depan ditentukan oleh berapa sering lu mengingat nama aslimu sendiri.
Selamat ulang tahun, mam. Lu masih sangat muda.
Sepupu G4h0lz BgTss,
@FRenaldoo