May 12, 2012

Adu Mulut


                Seribu satu kali aku berkata-kata, tetapi tak satupun sampai terdengar manusia-manusia bebal itu. Mereka berkata-kata kepadaku seribu satu kali, tetapi tak satupun bisa kudengar apa maksudnya. Mulut beradu mulut, kata-kata saling bertabrakan, suasana rusuh, keramaian tak terkendali. Mereka bilang aku bebal, tetapi aku tau merekalah yang sebenarnya bebal. Setelah itu semua selesai. Tak ada satupun dari kami yang bergerak. Tak satupun berubah posisi. Kami ditengah-tengah kehampaan. Hanya ada aku dan mereka. Kesempatan berkata-kata sudah hilang. Sekarang kami tetap diam.

Cerah Di Negeri Sendiri


                Cerah itu kalau tidak sendu. Penuh dengan tawa riang. Cahaya matahari dengan cepat menyelimuti kulit yang sawo  matang ini. Tidak perlu takut jadi hitam, ini negeriku, tak ada orang yang perlu peduli, semua orang begini. Rumput-rumput hijau di taman aku injak-injak. Kakiku langsung penuh dengan tanah dan lumpur. Tidak lagi kupedulikan masalah ini, ini rumahku, tak ada orang yang melarang, semua orang juga pernah. Hari penuh dengan senyuman dan tubuh terus bergoyang sana-sini. Ini cerah. Aku ingin terus cerah, secerah matahari dari pagi sampai pagi.